PENDAHULUAN
Pada
zaman yang sudah mengglobal ini perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan
yang semakin maju, menuntut masyarakat untuk cepat atau sigap dalam mendapat
informasi agar tidak ketinggalan zaman. Selain itu, perkembangan teknologi yang
sangat pesat telah menarik perhatian masyarakat termasuk anak-anak. Mereka
lebih memilih bermain atau berada di depan televisi menonton acara yang mereka
sukai yang tekadang menirukan adegan tersebut dengan teman-temannya. Meskipun pada dasarnya suatu hal yang wajar
pada usia anak-anak, namun hal tersebut perlu dibatasi agar tidak berlebihan,
apalagi program yang disajikan acara yang tidak mendidik itu akan cepat
terpengaruh oleh anak-anak usia dini. Di usia dini anak-anak perlu bimbingan
atau didikan yang bermanfaat karena itu berpengaruh pada perkembangannya, salah
satunya dengan mengajarkan anak minat membaca dari usia dini.
Minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.
Minat baca adalah sesuatu yang menarik untuk dibaca, tetapi kalau tidak menarik
tidak akan dibaca (Depdikbud 2007:744). Minat baca merupakan kecenderungan jiwa
yang mendorong sesorang berbuat sesuatu terhadap membaca. minat baca di
tunjukkan dengan keingan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. minat baca
berpengaruh pada ketrampilan membaca (Darmono, 2001:182).
Membaca
merupakan bagian paling penting untuk pendidikan anak-anak. Dengan membaca,
informasi dan ilmu pengetahuan apapun bisa didapat dengan membeli buku mapun
dengan mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan berperan penting untuk itu karena
perpustakaan merupakan agen sumber informasi yang mendidik untuk diberikan oleh
masyarakat termasuk anak-anak. Informasi yang di berikan seharusnya memiliki
daya tarik anak-anak agar mau datang ke perpustakaan untuk membaca maupun bermain
sambil belajar. Sebagai perpustakaan yang memiliki koleksi informasi mendidik
diharapkan bisa meningkatkan minat baca anak dengan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat. Bagaimana upaya perpustakaan dalam mengembangkan minat baca anak?.
Ini akan di jawab pada pembahasan.
PEMBAHASAN
Tertanamnya
budaya baca dalam masyarakat dapat meningkatkan keingintahuan masyarakat
terhadap sesuatu dan kemauan untuk belajar terhadap sesuatu yang baru. Sehingga
mereka akan kritis dalam menyikapi segala yang terjadi di sekeliling mereka,
seperti kritis dalam menyikapi soal keberlanjutan kehidupan. Selain itu mereka
mampu melakukan persaingan dalam dunia kerja dengan menciptakan lapangan kerja
bukan sebagai pencari kerja seperti yang terjadi sekarang ini banyak kaum
terdidik yang melakukan persaingan dalam mencari pekerjaan dan tersisihnya
mereka telah menambah daftar pengangguran dari kaum terdidik.
Modal
dasar dalam pembinaan minat baca anak adalah tersedianya sarana baca yaitu
buku-buku menarik yang dapat menggugah minat anak untuk membacanya. Akan
tetapi, tidak semua anak mampu mendapatkan buku-buku yang mereka butuhkan dan
dapat menggugah buku-buku yang mampu menggugah minat baca mereka. Hal tersebut
disebabkan oleh faktor ekonomi rendah dan minimnya kesadaraan orang tua untuk
menyediakan sarana baca, sehingga dapat menghambat upaya pembinaan minat baca
anak.
Perpustakaan
merupakan salah satu agen pengembangan atau sebagai sarana pendidikan untuk
berkembangnya minat baca anak, tetapi dalam zaman modern seperti ini dan dengan
kemajuan teknologi yang sudah sangat berkembang pesat, memungkin susahnya untuk mengajak anak untuk
dapat membaca buku ataupun menyukai buku, yang diketahui anak-anak hanyalah
bermain dan menonton televisi.
Dalam
minat baca anak yang harus bertanggung jawab atau membimbing adalah orang tua. Orang
tua dapat mengajak anaknya yang masih usia dini dengan mengenalkannya pada
huruf dan angka, dan sedangan untuk anak yang sudah berada di Sekolah Dasar untuk
membeli buku atau mengajaknya pergi ke perpustakaan, disitu perpustakaan akan
memberikan informasi-informasi yang dapat menarik perhatian anak-anak untuk
menyukai buku dengan membacanya di perpustakaan. Cepatnya perkembangan ilmu
pengetuan ini menyadarkan bawa perpustakaan itu penting dalam kehidupan seorang
anak untuk menumbuh kembangkan psikis. Pendidikan yang hanya ditujukan untuk
mengembangkan intelek dan ketrampilan – ketrampilan tertentu tidaklah memadai
lagi di jaman sekarang agar dapat mempersiapkan anak didik hidup dalam dunia
yang cepat berubah ini, seharusnya pendidikan lebih bersifat dinamis dan mampu
meningkatkan daya anak berfikir dengan tujuan : Meningkatkan kemampuan
dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakat dan daya
perkembangannya.
Tujuan
dari perpustakaan itu sendiri adalah memberikan informasi dengan melayani
pengguna perpustakaan. Fungsi perpustakaan itu sendiri adalah edukatif atau
dengan memberikan informasi yang mendidik agar dapat membentuk pribadi yang
berpengetahuan luas, kemudian memecahkan masalah dengan memberikan
informasi-informasi yang bermanfaat, perpustakaan yang inspiratif dengan
membantu mengembangkan kegemaran anak dan menimbulkan gagasan-gagasan baru. Perpustakaan
menjadikan membaca sebagai suatu hiburan yang menyenangkan, sekaligus memiliki
sarana untuk rasa ingin tahu anak dan itu sangat mempengaruhi melejitnya
potensi seorang anak. Tentunya harus ada yang membimbingnya yaitu pustakawan
yang akan membantu apa yang dibaca atau bagaimana membacanya.
Sebagai upaya
perpustakaan untuk mengembangkan minat baca anak adalah :
1.
Menyediakan taman belajar sekaligus
taman bermain untuk anak.
2.
Menyediakan buku koleksi anak-anak.
Misalkan buku-buku bergambar yang bersifat pengetahuan agar anak tertarik untuk
membacanya dengan menyediakan koleksi yang up to date dan di lakukan
secara berkesinambungan. Koleksi yang terdapat di perpustakaan sangat
mempengaruhi keberhasilan sebuah perpustakaan dalam meningkatkan minat baca
siswa karena koleksi atau bahan bacaan merupakan daya tarik yang sangat
potensial bagi sebuah perpustakaan untuk menerima kunjungan bahakan untuk
mengembangkan tradisi membaca.
3.
Desain interior dan fasilitas pada
perpustakaan, dengan menciptakan suasana yang aman dan nyaman agar anak tidak
jenuh berada di perpustakaan serta memperhatikan kebersihan dan kerapian ruang
perpustakaan. Fasilitas perpustakaan yang minim, pada dasarnya telah memberikan
dampak terhadap pelaksanaan fungsi perpustakaan sebagai sarana pembangun minat
baca peserta didik. Keterbatasan fasilitas ini dialami oleh hampir seluruh
perpustakaan sekolah di Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya perpustakaan
merancang fasilitas yang memadai bagi guna terciptanya fungsi perpustakaan
dalam membangun minat baca siswa.
4.
Pembacaan dongeng oleh pustakawan
untuk anak, agar rasa ingin tahuan anak berkembang.
5.
Pemberian hadiah atau penghargaan
bagi anak yang memang bisa aktif atau menang pada kegiatan lomba di
perpustakaan.
PENUTUP
Dari
kesimpulan di atas adalah minat baca yang rendah merupakan salah satu akibat
dari minimnya sarana dan prasarana perpustakaan sebagai lembaga utama dalam
penumbuh kembang minat baca di kalangan anak usia dini. Menumbuh kembangkan minat baca terhadap masyarakat dimulai sejak dini,
karena pembentukan budaya membaca tersebut membutuhkan serangkaian proses
panjang yang nantinya akan membentuk karakter masyarakat dengan budaya membaca.
Upaya yang dilakukan perpustakaan untuk menumbuhkembangkan minat baca anak
adalah
1.
Menyediakan taman belajar sekaligus
taman bermain untuk anak.
2.
Menyediakan buku koleksi anak-anak.
Misalkan buku-buku bergambar yang bersifat pengetahuan agar anak tertarik untuk
membacanya dengan menyediakan koleksi yang up to date dan di lakukan
secara berkesinambungan. Koleksi yang terdapat di perpustakaan sangat
mempengaruhi keberhasilan sebuah perpustakaan dalam meningkatkan minat baca
siswa karena koleksi atau bahan bacaan merupakan daya tarik yang sangat
potensial bagi sebuah perpustakaan untuk menerima kunjungan bahakan untuk
mengembangkan tradisi membaca.
3.
Desain interior dan fasilitas pada
perpustakaan, dengan menciptakan suasana yang aman dan nyaman agar anak tidak
jenuh berada di perpustakaan serta memperhatikan kebersihan dan kerapian ruang
perpustakaan. Fasilitas perpustakaan yang minim, pada dasarnya telah memberikan
dampak terhadap pelaksanaan fungsi perpustakaan sebagai sarana pembangun minat
baca peserta didik. Keterbatasan fasilitas ini dialami oleh hampir seluruh perpustakaan
sekolah di Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya perpustakaan merancang
fasilitas yang memadai bagi guna terciptanya fungsi perpustakaan dalam
membangun minat baca siswa.
4.
Pembacaan dongeng oleh pustakawan
untuk anak, agar rasa ingin tahuan anak berkembang.
5.
Pemberian hadiah atau penghargaan
bagi anak yang memang bisa aktif atau menang pada kegiatan lomba di
perpustakaan.
Dengan
begitu anak akan lebih senang membaca dan semangat datang ke perpustakaan
dengan adanya hal-hal yang mereka sukai dengan layanan atau fasilitas yang
berikan perpustakaan. Perpustakaan menjadikan membaca sebagai suatu hiburan
yang menyenangkan, sekaligus memiliki sarana untuk rasa ingin tahu anak dan itu
sangat mempengaruhi melejitnya potensi seorang anak.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmayanti.
2009. Peranan Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat Dalam
Menumbuhkan Minat Baca Anak. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Hermawan, Aria.
2006. Pengaruh Perpustakaan Keliling Badan Perpustakaan Daerah Kabupaten
Bantul Terhadap Minat Baca Siswa SD Muhamadiyah Derman Bambanglipuro Bantul. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga
Puspita, Cici.
2012. Peran perpustakaan umum dalam meningkatkan minat baca pada anak.
Tersedia di : http//peran-perpustakaan-dalam-meningkatkan_26.html .
di unduh pada tanggal 16 Mei 2013
Sulistyo Basuki.
1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta:
Gramedia Pustaka